Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Soal Marlin Agustina Kampanye, Guru SMAN 8 Batam Ngaku Kecolongan

Soal Marlin Agustina Kampanye, Guru SMAN 8 Batam Ngaku Kecolongan


Batam, CeritaKepri.Online - Guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Kota Batam ngaku kecolongan atas tindakan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina yang melakukan kampanye di sekolahnya.

"Kami guru kecolongan. Tidak tahu kalau dia kampanye ngumumkan diri maju Wali Kota Batam didepan anak-anak," ujar salah satu guru SMAN 8 Batam yang minta namanya tidak dipublikasikan, Selasa, (8/11).

Ia menguraikan kejadian tersebut, awalnya pada pagi hari staf Wakil Gubernur menghubungi pihak sekolah, jika Marlin datang ke sekolah dalam rangka silaturrahmi dengan siswa.

"Dia (Marlin) datanglah pagi itu kesekolah. Kita laksanakan upacara seperti biasa dengan Marlin sebagai Irup. Setelah upacara barulah, dia (Marlin) ngomong ke siswa. Tiba-tiba dia umumkan kalau maju Wali Kota Batam. Dan cocok jadi kaderisasi dari Pak Rudi (suaminya)," terangnya.

Setelah mengetahui kejadian ini, pihaknya segera melaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Andi Agung serta diteruskan ke Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

"Ini mencederai dunia pendidikan. Anak seusia mereka tidak boleh dipolitisir. Siswa kita harus belajar dan meniti cita-cita mereka. Apalagi pas Marlin datang, kegiatan belajar sangat menggangu. Siswa jadi ketinggalan mata pelajaran," kesalnya.

Sebelumnya, Siswa SMA Negeri 8 Kota Batam kecewa dengan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina yang datang ke sekolahnya untuk berkampanye, Senin, (7/11).

Marlin datang ke SMAN 8 dihadapan para siswa, ia mengumumkan akan maju sebagai calon Wali Kota Batam pada 2024 mendatang.

"Setuju enggak kalau ibu kaderisasi dari Pak Rudi?," tanya Marlin ke siswa.

Salah seorang siswa mengatakan seharusnya Marlin tidak berkampanye di sekolahnya. Melainkan Marlin harus memberikan motivasi ke siswa agar kedepan menjadi generasi yang baik untuk bangsa.

"Ini malah datang. Kampanye, mengumumkan akan maju Wali Kota Batam. Kita yang kayak gitu belakangan lah. Kami ini fokus belajar dan mengejar cita-cita. Jangan politisir kamilah. Dia macam haus kekuasaan," pungkas siswa tersebut.

 (Zil)