Batam, CeritaKepri.Online - Kedatangan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina ke SMA Negeri 8 Kota Batam dalam rangka kampanye dan deklarasi sebagai calon Wali Kota Batam 2024 mendatang, mendapat kecaman dari pemerhati anak.
Menurut pemerhati anak, Siti Rohana, kegiatan Marlin Agustina telah menciderai dan merusak siswa. Apalagi, mayoritas siswa SMAN 8 Batam belum berumur 17 tahun. Artinya, kebanyakan Anak Dibawah Umur.
"Dalam UU, anak dibawah umur tidak boleh dilibatkan dalam politik. Tentu, Marlin ini sudah melanggar. Anak dibawah umur wajib dilindungi dari kegiatan politik," ujar Siti Rohana di kawasan Plamo Garden, Kota Batam, Sabtu, (12/11).
Siti juga memuji kepintaran Marlin Agustina yang pandai mengelabui para guru SMA Negeri 8. Karena dalam agenda awal, kedatangan Marlin untuk silaturrahmi dan memberi pengarahan kepada siswa.
"Namun kenyataannya. Ada kampanye dan deklarasi terselubung. Sangat disayangkan," kesal Siti Rohana.
Kedepan dirinya akan mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengenai perihal kelakuan Marlin Agustina. Ia pun berharap, Marlin Agustina mendapatkan teguran keras.
"Kalau bisa diberhentikan saja dari jabatan sebagai Wakil Gubernur Kepri. Percuma Marlin dudukin jabatan itu, tapi tidak berkerja. Kasian pak Ansar Ahmad," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Siswa SMA Negeri 8 Kota Batam kecewa dengan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina yang datang ke sekolahnya untuk berkampanye, Senin, (7/11).
Marlin datang ke SMAN 8 dihadapan para siswa, ia mengumumkan akan maju sebagai calon Wali Kota Batam pada 2024 mendatang.
"Setuju enggak kalau ibu kaderisasi dari Pak Rudi?," tanya Marlin ke siswa.
Salah seorang siswa mengatakan seharusnya Marlin tidak berkampanye di sekolahnya. Melainkan Marlin harus memberikan motivasi ke siswa agar kedepan menjadi generasi yang baik untuk bangsa.
"Ini malah datang. Kampanye, mengumumkan akan maju Wali Kota Batam. Kita yang kayak gitu belakangan lah. Kami ini fokus belajar dan mengejar cita-cita. Jangan politisir kamilah. Dia macam haus kekuasaan," pungkas siswa tersebut.
(Zil)