Kepri, CeritaKepri.Online - Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad kecewa terhadap pimpinan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Kepri karena dinilai gagal dalam mengembangkan usahanya.
Kekecewaan ini terungkap saat politisi partai Golkar ini berbincang-bincang dengan awak media, Senin, (10/10) siang.
Menurut Ansar, seharusnya direksi PT Pembangunan Kepri dapat mengembangkan usahanya sehingga dapat berperan dalam pergerakan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau.
Kedepan, Ansar akan membekukan sementara pengoperasian anak usaha dari PT Pembangunan Kepri.
“Bukan kita bekukan, mungkin bisa kita bubarkan juga. Itukan unit usahanya. Sekarang lagi kita benahi. Sudah mulai pelan-pelan,” kata Ansar.
Jika anak perusahaan ini terus aktif, sangat memberatkan karena uang pendapatan tidak ada, yang ada hanya uang keluar saja.
Sementara itu dari data yang diperoleh awak media, dari 14 anak perusahaan yang ada, yang aktif cuma 2 anak perusahan saja yaitu PT Pembangunan Kepri NWN Tanjungpinang (bergerak dibidang migas) dan BPR Kepri Batam (bergerak dibidang Perbankan).
Sedangkan sisanya ada yang tidak aktif dan sudah terjual ke pihak swasta. (***)