![]() |
Suporter 757 Kepri Jaya FC |
Malang, CeritaKepri.Online - Suporter klub Arema FC seharusnya banyak belajar dari suporter klub 757 Kepri Jaya FC.
Kenapa tidak? Karena supporter 757 Kepri Jaya FC sangat sportif tidak anarkis. Apalagi, pada tahun 2017, klub kebanggaan warga Kepulauan Riau ini terdegradasi ke liga 3. Namun, tidak ada satupun sporternya yang anarkis. Karena tahu, bahwa ini hanya pertandingan saja.
"Mereka (Aremania) harus belajar dari suporter 757 Kepri Jaya FC. Suporternya dewasa tidak kekanak-kanakan. Karena tahu pertandingan ini ya ada menang dan ada kalah. Hal biasa itu," ujar pengamat sepak bola nasional Bung Heri Setiawan, Senin, (3/10).
Pada Liga 2 tahun 2017, 757 Kepri Jaya FC yang dilatih oleh Jaino Matos hanya beberapa kali menang dalam pertandingan Liga 2. Bahkan sempat melawan klub Persija Jakarta dalam Piala Indonesia 2017.
Seperti diketahui, sebanyak 127 orang mengalami kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan Malang pasca menikmati pertandingan sepakbola Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu, (1/10) malam.
Hal ini terjadi akibat rusuhnya supporter Arema FC yang dikenal Aremania karena tidak menerima kekalahan dari Persebaya dengan skor 2-3.
"Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah, atau melampiaskan. Karena itu, pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan," ucap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat berada di Mapolres Malang, pada Minggu dini hari (2/10/2022).
Saat ini total ada 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit mulai dari RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan beberapa rumah sakit di Kota Malang.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan. Tadi beliau (Bupati Malang) melakukan pengecekan langsung oleh kami, dan terkait dengan upaya-upaya penyembuhan pada yang sedang dirawat," tukasnya. (***)