Oleh: Hendri Rahman
Jelang pelantikan DPD Demokrat Kepri terjadi kasat kusut kecil, salah satu calon pengurus merasa tidak berkenan namanya masuk menjadi salah satu pengurus karena posisi semula yang dikehendaki berubah tempat.
Hal itu lumrah dalam setiap penentuan komposisi personalia, ada yang tergeser ada yang mendapat posisi bagus. Namun, ada satu hal yang bisa membuat mereka adem ayem dan damai jika bicara soal uang.
Kericuhan dalam tubuh suatu organisasi seperti menjadi bumbu yang membuat dinamika pergerakan organisasi memiliki arti penting. Kericuhan harus dimaknai dengan dinamika. Seyogyanya setiap permasalahan tidak dibawa keranah umum seperti media sosial.
Jika bijak sedikit, Partai punya Wadah untuk menyelesaikan masalah internal.
Walaupun konflik merupakan bagian yang penting dalam pergerakan sebuah parpol. Tetapi membawa suatu kasus kecil keranah media yang dibaca oleh jutaan orang akan membuat partai yang bersangkutan jadi bahan pembicaraan.
Mekanisme penyelesaikan konflik melalui mekanisme internal akan membendung bentuk-bentuk intervensi dari luar. Bila menyelesain konflik melalui pengadilan, kemungkinan terjadi manuver-menuver kepentingan untuk mempengaruhi keputusan akan terjadi.
Sudah saatnya setiap perbedaan tidak diakhiri dengan perpecahan, tetapi dengan konsensus. Saya kira sudah waktunya bagi partai politik untuk melembagakan penyelesain konflik internalnya.