Tanjungpinang, CeritaKepri.Online - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang tak berdaya dengan naiknya harga komoditas pangan kacang kedelai.
Pelakasana Tugas (Plt) Kadisperdagin, Samsudi mengatakan pihaknya hanya bisa menyurati Kementrian Perdagangan RI mengenai liarnya harga kacang kedelai.
"Memang naik secara internasional dan nasional. Kami akan menyurati Kementrian Perdagangan," ujar Samsudi, Jum'at, (11/3).
Ia mengaku sudah mengecek langsung ke gudang distributor, hasilnya tidak ada penimbunan kacang kedelai.
"Tidak ada penimpunan, anggota sudah cek," kata Samsudi.
Senada dengan Samsudi, Kabid Stabilitas Harga, Endy hanya pasrah dengan naiknya harga kacang kedelai secara brutal. Menurutnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak dapat berbuat banyak, apalagi mengadakan subsidi kacang kedelai bagi pengrajin tahu tempe.
"Subsidi komoditas pangan secara nasional kewenangannya di pusat. Daerah tidak bisa berbuat," ujar Endy.
Naiknya harga kacang kedelai ini, diklaim Endy terjadi secara merata di seluruh Indonesia.
"Naik secara merata. Seluruh daerah di Indonesia naik dan harganya sama. Jadi tidak ada permainan Distributor," tegas Endy.
Sebelumnya, perajin Tahu Tempe di Kota Tanjungpinang mengeluhkan harga komoditas kacang kedelai naik secara brutal.
Awalnya, untuk per karungnya, kacang kedelai dibanderol sebesar Rp 370 ribu per 50 Kg. Dan kini naik menjadi Rp 600 ribu per 50 kg.
Akibat naiknya harga kacang kedelai, perajin tahu tempe terpaksa menaikkan harga Tahu Tempe.