Suasana di dalam Satria |
Karimun, CeritaKepri.Online - Tempat hiburan di Karimun yakni Satria menjadi tempat perjudian yang bisa menyebabkan masyarakat kehilangan uang.
Meski menjadi tempat perjudian, Satria tetap buka bahkan beroperasi. Aparat penegak hukum bahkan Pemerintah Kabupaten Karimun terkesan tutup mata.
Dari pantauan, Satria ramai pengunjung baik disiang maupun malam.
Modus perjudian di Satri yakni pengunjung yang ingin memasang nomor tebakan, dapat membeli kupon melalui petugas VIP room yang ada di sana. Di setiap putaran akan ada orang yang datang untuk menawarkan.
Untuk melihat nomor yang keluar, pemain dapat melihat di layar tv lcd, disitu akan terlihat sebuah tabung kaca. Bola tersebut akan diaduk dan salah satu bola akan terlempar keluar, dan itu nomor tebakannya.
Tokoh masyarakat Karimun, Raja Ja'far Shodiq mengatakan hadirnya tempat perjudian Satria ini sangat bertolak belakang dengan motto Kabupaten Karimun yang menjadikan bumi Karimun yang berazam dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Sangat bertolak belakang sekali. Kita ingin Bupati Karimun dan Penegak Hukum dapat memberantas perjudian di Karimun. Karena baik di Agama Islam maupun agama lain pasti perjudian dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa," ujar Raja Ja'far Shodiq, Kamis, (16/12).
Raja Ja'far juga meminta agar Aunur Rafiq berani untuk menutup perjudian di Karimun. Bukan hanya di Satria saja.
"Harus berani tutup. Mau jadi apa masyarakat kita ini, kalau ikut bermain judi. Sekarang ekonomi sulit, seharusnya Bupati melindungi masyarakat nya," tegas Raja Ja'far.