Neko Wesha Pawelloy (kiri) dan Muhammad Nizar saat jalani test kesehatan baru-baru ini. |
Lingga, CeritaKepri.Online - Orang dekat Bupati Lingga, Suryanto membantah kabar hubungan antara Bupati Muhammad Nizar dengan Wakil Bupati Neko Wesha Pawelloy yang sedang tidak harmonis.
"Tak lah baik-baik saja," ujar Suryanto, Jum'at, (3/12).
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Lingga, Widi Satoto menjelaskan jika baliho Bupati Lingga yang terpampang dibeberapa titik sesuai permintaan dari Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau.
"Sudah ada konsepnya dari Ombudsman. Tujuannya untuk menyemarakkan lomba yang digelar Ombudsman Perwakilan Kepulauan Riau," ujar Widi.
Ombudsman Kepri akan memberikan piagam penghargaan kepada instansi yang melaksanakan kampanye pelayanan publiknya yang dianggap paling banyak, kreatif dan informatif. Pelaksanaan kampanye pelayanan public waktunya tanggal 10 November-10 Desember 2021.
“Jadi kita menerima surat dari Ombudsman Kepri tentang kampanye pelayanan publik. Kampanyenya boleh diberagam bentuk, apakah baliho, billboard atau videotrone. Nah, di Lingga kita pasang baliho,” lanjut Widi.
Kata Widi, dalam KAK kampanye pelayanan publik ini disebutkan tujuan kegiatan adalah agar kepala daerah, kepala lembaga vertikal maupun satuan kerja yang ada di Kepri mempublikasikan informasi dan komitmen pelayanan public.
Selain itu, juga agar Masyarakat luas mengetahui informasi dan komitmen pelayanan publik tiap instansi. Tujuan lainnya adalah untuk terselenggaranya pelayanan publik yang ber-standar sesuai dengan UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pelayanan publik.
“Ada 21 sasaran kepala daerah dan kepala instansi yang diundang dalam kampanye ini, termasuk Bupati Lingga. Sudah disediakan bentuk format balihonya. Dipasang foto kepala daerahnya saja. Ini murni untuk lomba,” ujarnya.
Sama seperti dengan Suryanto, Widi juga membantah perihal hubungan Nizar-Neko sedang tidak harmonis.
“Kalau dalam agama ada istilah tabayyun. Dicari kejelasan informasi sebenarnya terlebih dahulu. Kurang elok rasanya membuat berita yang seperti mengadu domba, padahal tidak benar sama sekali. Saya tegaskan sekali lagi, baliho dipasang foto bupati sendiri karena sesuai format yang telah ditentukan panitia. Kita ikut format itu,” tegasnya.
Widi menambahkan, kalau ada yang ingin mengetahui tentang kampanye pelayanan publik yang digelar Ombudsman Kepri ini, bisa melihat KAK lomba. Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau melaksanakan peniliaian atas dasar, yaitu informasi pemasangan Baliho/BillBoard dan Videotrone yang disampaikan melalui WAG Kampanye Pelayanan Publik, link sosial media yang disampaikan oleh penyelenggara pelayanan publik melalui WAG dan melalui Tagar yang telah ditetapkan. Selain itu melalui melihat enggament rate di instagram dan Fan page Facebook, dengan memperhatikan like, comment, dan share Kampanye Pelayanan Publik.
Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Lingga dihebohkan dengan munculnya baliho Bupati Lingga, Muhammad Nizar yang tidak bersama dengan Wakil Bupati, Neko Wesha Pawelloy.
Baliho yang tersebar di beberapa tempat itu, berisikan foto Nizar tanpa Neko serta mengandung komitmen Pemerintah Kabupaten Lingga yang siap menerapkan standar pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, cepat mudah, terjangkau, terukur dan tanpa mal administrasi.
"Kita bingung, sebenarnya kenapa Pemkab Lingga membuat baliho tanpa ada pak Wakil Bupati. Seharusnya kalau foto kepala daerah ya harus sepaket," ujar Rahmad Irawan di kedai kopi Merdeka, Dabo Singkep, Kamis, (2/11).
Jika memang Nizar ada masalah atau keretakan dengan Neko, Rahmad meminta jangan dimunculkan ke publik. Karena nanti pelayanan dan sistem kerja di Pemkab Lingga akan terganggu.
"Kalau ada masalah, jangan dinampakkan ke masyarakat. Baliho ini ya jadi tanda tanya kita semua. Semoga tidak ada masalah. Kita ingin pemerintahan berjalan dengan lancar. Tidak ada hambatan," harap Rahmad. (***)