Kepala Desa Marok Tua, Norden |
Lingga, CeritaKepri.Online - Pembangunan Jembatan Anak Emas di Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga saat ini terhenti disebabkan anggaran di refocusing.
Kepala Desa Marok Tua, Norden mengatakan masyarakatnya saat ini sangat mendambakan pembangunan jembatan tersebut dapat dilanjutkan kembali.
"Untuk tahap 1 sudah selesai dikerjakan saat zaman pak Isdianto. Dan untuk tahap 2, anggaran sudah ada. Namun di refocusing oleh pak Ansar Ahmad," ujar Norden, Rabu, (1/12).
Untuk meminta penjelasan Ansar Ahmad terkait kelanjutan pembangunan jembatan, Norden berniat membawa sejumlah masyarakat Marok Tua ke Tanjungpinang.
"Kita segera ke Tanjungpinang untuk meminta kejelasan ke Gubernur. Kemarin sudah difasilitasi oleh pak Hanafi Ekra (Anggota DPRD Kepri). Dalam waktu dekat saya dan masyarakat ke Tanjungpinang untuk jumpa Gubernur," tegas Norden.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat setempat, Apriyanto mengungkapkan saat ini masyarakat Marok Tua kesulitan beraktivitas karena belum siapnya jembatan anak emas.
Untuk pergi ke Dabo atau ibu kota Kecamatan, mereka harus merogoh kocek sebesar Rp 15 ribu per orang.
"Bagi kami, uang segitu cukup besar. Belum lagi beli minyak untuk kendaraan motor kalau mau ke Ibu Kota Kecamatan atau Dabo," ujar Apriyanto.
Jika jembatan selesai, Apriyanto yakin perputaran ekonomi dapat berjalan dengan lancar.
"Kita harap pak Gubernur mau mendengar keluhan kami. Kami bersama pak Kades akan temui Gubernur. Kami minta pak Gubernur komitmen untuk meratakan pembangunan di Kepri tanpa membeda-bedakan," kata Apriyanto dengan tegas.
Seperti diketahui, untuk tahap pertama pembangunan Jembatan Anak Emas menelan biaya sebesar Rp 13 Miliar. Sedangkan untuk tahap kedua, dianggarkan pada APBD 2021. Namun, direfocusing oleh Gubernur Ansar Ahmad.