Bintan, CeritaKepri.Online - Udang vanname merupakan salah satu biota budidaya yang memiliki banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan, salah satu potensi yang dapat dikembangkan adalah sistem budidaya. Kebanyakan pembudidaya dalam membudidayakan Udang Vanname menggunakan sistem tambak.
Beradasarkan hal tersebut mahasiswa/i budidaya perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melalui Program Holisttik Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2021 (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Kementian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolog, berksempatan melakukan pengambangan inovasi sistem teknologi budidaya di Desa Pengujan.
Mahasiswa budidaya perairan melakukan pengembangan teknologi budidaya Udang Vanname menggunakan sistem keramba jaring apung (KJA) dan keramba jaring tancap (KJT) yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan di desa ini.
Program ini dilaksanakan dari bulan Juli hingga bulan Desember.
Kegiatan diawali dengan malakukan sosialisai kepada masyarakat terkait potenisi udang vanname ini. Selanjutnya mahasiswa/i bersama masyarakat sekitar membangun pelantar hingga membuat KJA dan KJT yang akan digunakan selama kegiatan.
Setelah sistem budidaya selesai dilakukan penebaran benih udang. Benih udang yang digunakan adalah benih udang PL10. Kemudian dilakukan pemeliharaan selama beberapa bulan.
Berdasarkan hasil pengamtan selama melakukan kegiatan, pekembangan udang terbilang cukup baik. Dengan hasil ini diharapakan dapat menarik minat masyarakat sekitar tentang potensi budidaya udang dengan sistem KJT dan KJA.
Selain melakukan pemiliharaan udang, mahasiswa/i bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan, membantu masyarakat membentuk Pokdakan (kelompok budidaya ikan).
Sejauh ini, ada yang beberapa masyakat yang tertarik dalam pembentukan Pokdakan ini. Dibentukkannya Pokdakan ini bertujuan agar program tetap berkelanjutan dan menarik lebih banyak lagi masyarakat untuk membudidayakan udang vanname di Desa Pengujan.
