Kursi kosong Rahma di studio Ulasan Network. |
Mangkirnya politisi Nasdem ini di kantor berita, membuat semakin santer kabar bahwa Rahma anti dengan media yang terlalu banyak kritik pemerintahan.
"Dari menjabat Plt Wali Kota, dia (Rahma) memang selalu menghindar dengan media. Terlebih media yang sering mengkritik kinerjanya," ujar pengamat kebijakan publik, Mustaqim.
Mustaqim juga heran, ketika mengetahui dari beberapa awak media yang bertugas di Pemerintah Kota Tanjungpinang jika Rahma memang anti media.
"Heran kita, sedangkan daerah lain, kepala daerahnya sangat dekat dengan media. Tapi ini, Rahma selalu hindar. Dan mau berbicara dengan media yang memberitakan dia dengan baik saja," kata Mustaqim.
Menurut Mustaqim, Rahma seharusnya tidak usah alergi dengan media. Karena, semua media pasti memberitakan secara berimbang.
"Dan media memberikan ruang untuk Rahma berbicata. Tapi sayangnya, ia merasa di zholimi oleh media. Dia salah cara berpikirnya. Justru media memberikan kesempatan untuk berbicara dan mengeluarkan unek-unek nya," lanjut Mustaqim.
Mustaqim sangat mengapresiasi kinerja media ditengah alerginya Rahma terhadap insan pers.
"Saya apresiasi dengan kinerja rekan-rekan media. Saat Wali Kota yang alergi dengan media, rekan-rekan media sangat sabar dan tetap bekerja sesuai dengan kode etik dewan pers," tukas Mustaqim.
Penulis: Lisa Satya Kirana