Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Tempuh Lautan Untuk Ikuti ANBK, Bupati Lingga Kurang Perhatikan Siswa Asal Desa Mentuda

Tempuh Lautan Untuk Ikuti ANBK, Bupati Lingga Kurang Perhatikan Siswa Asal Desa Mentuda

Siswa asal Desa Mentuda

Lingga, CeritaKepri.Online - Belasan siswa SD di Desa Mentuda, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga harus menempuh lautan untuk mengikuti Asesment Nasional Berstandar Komputer (ANBK) di Daik.

Para siswa itu dari Mentuda tidak langsung ke Daik. Namun singgah dulu ke Desa Penarik dengan jarak tempuh 1 jam. Kemudian, siswa tersebut menggunakan mobil ke Daik dengan jarak tempuh 30 menit.


Hal ini disebabkan karena Desa Mentuda tidak memilik akses internet.

"Kita tahu bahwa Mentuda ini satu-satunya Desa di Kecamatan Lingga yang masih terisolir. Akses keluar masuk warga sangat susah. Dan tidak bisa melalui jalur darat karena jalannya belum tembus," ujar Tokoh Pendidikan Lingga, Said Muhammad Fadil, Jum'at, (22/10).

Said kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Lingga dalam hal ini Bupati Lingga, Muhammad Nizar yang seperti kurang peduli dengan Desa Mentuda.

"Kecewa juga ya, dari kemarin janji mau tembuskan jalan ke Mentuda. Namun tidak juga ditembuskan. Macam menganak tirikan warga disana (Mentuda)," kesal Said.

Untuk para siswa, Said merasa bangga, karena ditengah keterbatasan dan tidak kepedulian Pemkab Lingga, siswa-siswa tersebut tetap mengejar impiannya.

"Ditengah keterbatasan, siswa-siswa itu tetap bersekolah. Dan menyebrangi lautan untuk mengikuti ANBK," kata Said.

Kedepan, Said meminta agar Bupati Lingga Muhammad Nizar dapat meratakan sinyal internet diseluruh wilayah (pelosok).

"Agar siswa ini tak perlu lagi pergi jauh-jauh untuk ANBK. Harus bisa terapkan sila ke 5 Nizar itu. Ya sila ke 5 yakni Keadilan Sosial Untuk Rakyat Indonesia. Jadi dia (Nizar) harus bisa adil. Semua desa harus bisa internet," tukas Said. 

Penulis: Febri Diah Pitaloka