"Semua sudah dipertimbangkan matang-matang," ujar Sarafuddin Aluan kepada wartawan disalah satu Grup WhatsApp, Jum'at, (29/10) malam.
Lebih lanjut, Aluan menegaskan jika Pemprov Kepri berhutang kepada anak perusahaan resmi yang berada dibawah naungan Kementerian Keuangan.
"Sudah Lebih 100 daerah yang mengajukan pjnjaman. Kepri belakangan baru tau. Daerah lain seperti Sulawesi Utara (ngutang) Rp 400 M lebih (untuk) membangun Infrasrtukur Jalan. (Kemudian) Konawe di Sultra bangun Rumah Sakit (sebesar) 270 M," ujar Aluan sambil menyebut daerah lain yang juga berhutang.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau rela pinjam dana (ngutang) ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero demi membangun infrastruktur.
Peminjaman dana sebesar Rp 180 Miliar ini akan dilakukan pada tahun 2022 mendatang dengan jangka waktu pinjam selama 2 tahun.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad baru-baru ini menekankan bahwa dana pinjaman itu akan fokus digunakan untuk bangun infrastruktur di 3 daerah.
Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Adapun rencana pembangunan antara lain bangun flyover simpang Ramayana Mall, pelebaran jalan, dan bangun gedung pelatihan kerja di Karimun.
Lebih lanjut, politisi partai Golkar ini juga membeberkan cara mengembalikan pinjaman dengan cara langsung dipotong dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Penulis: Hadi Winata