Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Almarhum Syahrul Meninggal, Warga Tanjungpinang Tak Bisa Berharap Ke Rahma

Almarhum Syahrul Meninggal, Warga Tanjungpinang Tak Bisa Berharap Ke Rahma

Oleh: Hendri Rahman (Direktur Batam Research Center) 

Tulisan mengenai kepemimpinan Rahma (Part 1)

Tanjungpinang, CeritaKepri.Online - Pasca meninggalnya Sahrul, Walikota Tanjung Pinang terpilih, tidak ada lagi yang bisa diharapkan bagi masyarakat Tanjung Pinang, Walikota Rahma yang diharapkan mampu menjabarkan visi-misi Sahrul terpaku pada textbook, kualitas Rahma tidak sepadan dengan Sahrul dari berbagai aspek.

Rahma tidak mampu meningkatkan PAD dari berbagai sektor, struktur APBD Tanjungpinang tahun anggaran 2021 tidak sebanding dengan pendapatan daerah yang hanya sebesar Rp26,68 miliar, suatu keniscyaan, satu satunya daerah yang berada dijantung Ibukota Provinsi tetapi tidak berkembang, Rahma nihil konsep, Padahal jika dibangun dengan kosep yang jelas dan perencanaan yang matang, Kota Tanjunpinang bisa jadi penopang perekonomian terbesar di Kepulauan Riau. 

Seorang Walikota harus menjadi konsultan yang baik, memberikan berbagai arahan baik secara praktis maupun teoretis, membangun visi yang inspiratif, dan menciptakan strategi, perencanaan dan cara eksekusi yang baru. Sembari memberikan arahan, menggunakan keterampilan manajemen untuk membimbing para ASN ke tujuan yang tepat, dengan cara yang halus (bukan memaksa) dan efisien.

Rahma terlalu sibuk dengan urusan remeh temeh yang tidak terlalu mendesak, contoh kasus baru, pengangkatan ketua PKK menuai polemik, Pemilihan pejabat eselon 2 yang kurang faham tuntutan perubahan. Tuntutan perubahan yang bergerak secara dinamis membuat walikota harus bekerja maksimal. Permasalahan ini biasanya muncul akibat ketidakcakapan seorang pemimpin dalam menjalankan perannya. 

Kalau Rahma tidak melakukan perubahan besar kemungkinan dia akan ditinggal pemilih rasional, Rahma harus belajar dari kejadian masa lalu, dia harus selalu berada ditengah rakyat. Pelajaran terpenting bagi pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barangsiapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan.

Pilkada 2018 Persentase kemenangan Sahrul-Rahma tidaklah signifikan, pendukung Almarhum Sahrul yang militanlah yang membuat mereka menang, margin perbedaan kemenangannya cuma 2500 an Suara. (42.559 melawan 40.160 dengan prosentase 51.45 - 48.55).

Rahma harus cepat merubah paradigma, hari ini dia telah terbantu dengan dilantiknya Endang Abdullah sebagai Wakil Walikota. Sikap menekan ego dan meningkatkan kerja sama antara Walikota dengan Wakilnya sangat diperlukan. Sinergi dan koordinasi yang semakin kuat dapat mempercepat pembangunan, demi kesejahteraan masyarakat.

Bersambung ...