![]() |
Ilustrasi Pulau Katang, Lingga |
Lingga – Beredar informasi yang meresahkan masyarakat, bahwa Pulau Katang yang penuh sejarah namun tidak berpenghuni tepat berada di Desa Benan, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri konon katanya telah terjual.
“Kami hanya orang yang lemah dan buta hukum dan tidak tau apa apa, alih alih mendapatkan kabar yang sangat menusuk dada Pulau Katang pulau yang bersejarah itu telah berubah bukan kepunyaan kami alias sudah di jual tanpa ada kabar” tutur Tokoh masyarakat Pulau Nopong.
“Kenapa Pulau Katang dijual san siapa yang menjual, kami warga Nopong sangat kecewa dengan penjualan Pulau Katang, kalau boleh dikatakan Kecamatan Katang Bidare kehilangan marwah, Pulau Katang kini sudah dijual, tinggal Pulau Bidare esok lusa bisa bisa dijual juga, lalu bagaimana dengan nama Kecamatan Katang Bidare, Katang sudah hilang, tinggal Bidare sungguh ironis”tambah para masyarakat yang kompak menolak adanya jual beli Pulau.
Tutup matanya Pemerintah Kecamatan dan Pemerintahan Kabupaten Lingga siduga ikut berperan dalam jual beli. Apakah Pemerintah menjadi agen untuk menjual Pulau Pulau kecil, bukankah tugas Pemerintah seharusnya untuk menjaga kedaulatan dan masyarakat itu sendiri.
“Kami merasa dengan penjualan Pulau Karang, kami dijajah Negara sendiri” ucapnya.
“Hari ini pulau kalian jual esok lusa mungkin kami kalian gadaikan, kalian dipilih masyarakat, untuk melindungi dan membina masyarakat, tapi diam diam kalian membinasakan masyarakat dengan cara pulau kalian jual” kesalnya.
“Kami orang bodoh tinggal di kaki pantai, dengan mata pancing kami mencari sesuap nasi, ketika kami amanahkan kepada kalian jangankan mau menjaga kedaulatan, eh malah pulau pula kalian jual, kusangka buih ombak saja bisa pecah rupanya amanah yang di ikat dengan sumpah pun bisa pecah dan terpisah” ujar Azhar mewakili Pemuda Nopong disampingi Ketua RW Basri serta para Tokoh Perempuan Pulua Nopong.
Umar, Tokoh masyarakat dan juga selaku mantan Ketua RW mengakui pada saat jual beli Pulau ia dipaksa Kepala Desa (Kades) Benan. Dengan tegas mengakui bahwa sangat benar Pulau Katang telah dijual.
“Saya juga ikut bertanda tangan di situ kerna saya di paksa Kades Benan itu. Iya…..! saya lihat dan saya baca saya ini belum pikun, sudah tiga bulan yang silam saya bertanda tangan bahwa Pulau Katang sudah di jual” tutup Umar