Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Malaysia Lockdown, 122 TKI Ilegal Dipulangkan Langsung di Karantina di RPTC Senggarang

Malaysia Lockdown, 122 TKI Ilegal Dipulangkan Langsung di Karantina di RPTC Senggarang

TKI Ilegal yang baru tiba di Pelabuhan SBP, Tanjungpinang.
Tanjungpinang - Ditengah diterpanya Virus Corona (Covid-19), Pemerintah Malaysia memulangkan sebanyak 122 orang Tenaga Kerja Indonesia (Ilegal) dari Pelabuhan Stulang Laut, Johor Bahru ke Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang via Pulau Batam.

122 orang TKI tersebut dipulangkan dalam 2 gelombang. Gelombang pertama pada Selasa, (24/3/2020) dengan jumlah 81 orang rinciannya 46 orang laki laki, 33 orang perempuan dan 2 orang anak anak.

Sedangkan Gelombang kedua dengan jumlah sebanyak 41 orang yang terdiri dari 34 laki-laki, 2 perempuan dan 5 orang anak.

Dari pantauan pada hari Selasa, (24/3/2020) sebanyak 80 orang sehat wal afiat. Sedangkan 1 orang TKI Pria mengalami lumpuh diakibatkan mengalami kecelakaan kerja di Malaysia. Pria yang sakit tersebut langsung dibawa ke RSUD Raja Ahmat Tabib  (RAT) untuk mendapatkan perawatan medis.

Kordinator Pemulangan TKI Kementrian Sosial RI, Pitter Mattakena mengatakan TKI tersebut sebelumnya sudah disterilkan terlebih dahulu di Malaysia.

"Mereka sebelum keluar dari Penjara menuju Pelabuhan Stulang sudah disterilkan, begitu juga pas masuk di Batam disterilkan dan masuk ke Tanjungpinang tadi juga disterilkan. Kita jamin mereka sehat." Ujar Pitter, di Pelabuhan SBP, Selasa, (24/3/2020).

Meski sehat, pihaknya akan melakukan karantina terhadap 81 TKI tersebut sesuai prosedur WHO.

"Kita tetap lakukan karantina selama 14 hari. Selama karantina, mereka tidak boleh berinteraksi dengan siapapun seperti keluarganya. Kitapun juga tidak bisa sama mereka, kecuali medis." Tuturnya.

Sebelum diterpa Vicod-19, Pitter menjelaskan begitu TKI sampai, TKI hanya ditampung sebentar saja tidak sampai 14 hari.

"Tapi karena ini ada virus Corona, kita ikuti sesuai prosedur. Sebelumnya, ketika mereka sampai. Terus ada jadwal kapal Pelni, langsung kita pulangkan. Jadi tidak lama seperti ini." Katanya.

Pitter juga mengatakan, saat ini ada 21 TKI yang ada di RPTC Senggarang. Namun dirinya tidak mencampur dengan TKI yang baru datang.

"Sebelumnya ada 21 orang. Kita tidak campur yang lama dan yang baru, kita pisah. Kita usahakan yang lama besok kita pulangkan. Sehingga tidak terjadi interaksi dengan TKI yang baru datang." Demikian Pitter menjelaskan.