Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Lawan Corona, Pemko Punya Dana Rp 1 M, Kadinkes: Kita Kekurangan APD !

Lawan Corona, Pemko Punya Dana Rp 1 M, Kadinkes: Kita Kekurangan APD !

Ayah Syahrul dan Para Pejabatnya.
Tanjungpinang - Untuk menghadapi wabah Virus Corona (Vicod-19), Pemerintah Kota Tanjungpinang telah menyiapkan dana tak terduga sebesar Rp 1 Miliar. Dana tersebut khusus untuk menangani kasus Vicod-19.

Namun dana sebesar Rp 1 M itu, menurut Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul tidak cukup. Untuk mencari tambahan dana, Syahrul memerintahkan TAPD dan Banggar untuk membahas bersama untuk mencari jalan keluar.

"Dana yang kita siapkan saat ini sebanyak Rp 1 Miliyar. Kita akui itu tidak cukup. Untuk mencari tambahan, TAPD kita sudah membahas dengan Banggar. Mungkin bisa saja dengan pemotongan dana perjalanan dinas dan kegiatan OPD kan tidak berjalan, jadi kita bisa ambil dari sana." Ujar Syahrul di Gedung Gonggong, Senin, (23/3/2020) pagi kemarin.

Sementara itu, Kadinkes Tanjungpinang, Rustam mengakui bahwa pihaknya saat ini mengalami keterbatasan alat kesehatan.

Alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) saat ini sangat diperlukan oleh tenaga medis dalam menangani Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Saat ini kita mengalami keterbatasan alat kesehatan untuk dipakai tim medis. Stok yang ada pada kami, kalau dilihat hanya bisa digunakan untuk satu bulan kedepan. Kami harus berhemat." Ujar Rustam di Gedung Gonggong.

Rustam menguungkapkan, dalam sebulan tenaga medis banyak membutuhkan APD. Seperti, masker sebanyak 20 kotak

"Paling tidak dalam sebulan membutuhkan masker sekitar 20 hingga 30 kotak. APD ini digunakan secara rutin oleh petugas kesehatan setiap menangani pasien umum. Sedangkan penanganan pasien Covid-19 membutuhkan APD khusus." Tutur Rustam.

Sedangkan untuk baju astronot, pihaknya sedang mengusahakan untuk membelinya. Karena, saat ini dana sudah ada namun stok baju tersebut kosong diberbagai distributor.

"Untuk pakaian khusus (baju astronot), harganya mencapai Rp 1,5 Juta. Itu untuk sekali pakai. Kita sedang berusaha untuk mendapatkan itu. Saat ini di distributor kosong. Kami berusaha untuk mendapatkan itu dengan mengontak distributor, papbrikan hingga meminta bantuan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri." Demikian kata Rustam.